Senin, 17 Mei 2010

PILIH MENGEMIS


TEMPO Interaktif, Kediri - Dinas Pendidikan Kota Kediri menemukan fakta baru di balik ketidaklulusan peserta Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) tingkat sekolah dasar. Selain kurangnya kemampuan akademis mereka, sebagian siswa di antaranya lebih memilih menjadi pengemis dibandingkan ikut ujian.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Kediri Umi Laila mengatakan temuan tersebut muncul saat petugas Dinas Pendidikan mengobservasi siswa di rumahnya masing-masing. Sejumlah siswa yang berprofesi sebagai pengamen justru menolak mengikuti ujian dan memilih mengemis. “Sehari-hari mereka memang suka mengemis,” kata Umi Laila kepada Tempo, Senin (17/5).

Menurut data Dinas Pendidikan setempat, jumlah peserta UASBN tingkat dasar kemarin mencapai 4.644 siswa sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah. Dari jumlah tersebut sebanyak delapan di antaranya dinyatakan tidak lulus dan diberi kesempatan mengikuti ujian susulan. Sayangnya, hanya tiga siswa yang bersedia mengikuti ujian susulan yang diselenggarakan 10 Mei tersebut. Sedangkan sisanya memilih tidak mengikuti ujian dan menjadi pengemis.

Umi Laila mengaku sudah mendekati keluarga maupun siswa yang bersangkutan. Bahkan petugas terpaksa menjemput mereka ke rumah masing-masing saat ujian susulan berlangsung. “Tapi itu kemauan mereka sendiri,” katanya.

Meski mengaku prihatin atas kondisi tersebut, Umi Laila tidak bisa berbuat banyak karena persoalan tersebut menyangkut kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Dia khawatir keterputusan sekolah ini akan menumpuk angka pengangguran di kemudian hari.

HARI TRI WASONO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar